Jumat, 05 November 2010

text TEXT SIZE :  
Share
Defanie Arianti - Okezone
Fernando Torres & Andres Iniesta saat merayakan kemenangan Spanyol di Piala Dunia 2010 / Foto: Reuters
MADRID - Setelah absen pada laga ujicoba kontra Meksiko beberapa waktu lalu, Andres Iniesta dan Fernando Torres kembali ke skuad Timnas Spanyol untuk melakoni Kualifikasi Euro 2012, September mendatang.

Usai memperkuat La Furia Roja meraih gelar juara Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel) lalu, Iniesta (Barcelona) dan Torres (Liverpool) tidak masuk dalam skuad Vicente del Bosque menghadapi pasukan El Tri di Meksiko, awal Agustus lalu. Keduanya terpaksa diistirahatkan karena mengalami cedera.

Namun, del Bosque siap menurunkan kembali keduanya pada Kualifikasi Euro 2012 kontra Liechtenstein, 3 September mendatang. Selain keduanya, rekan setim Torres di Liverpool, Pepe Reina, juga kembali masuk skuad.

Tidak banyak perubahan pada skuad del Bosque. Mantan arsitek Real Madrid masih mempercayakan skuad jawara di Afsel lalu. Namun, del Bosque terpaksa meninggalkan bek Los Blancos, Raul Albiol, yang tengah mengalami cedera, serta bintang muda Athletic Bilbao Javi Martinez yang memperkuat skuad U-21. Penyerang Valencia Juan Mata juga tidak masuk dalam skuad del Bosque kali ini.

Spanyol akan mengawali langkah mereka mempertahankan gelar juara Eropa menghadapi Liechtenstein di Vaduz. Tergabung dalam Grup I bersama Iker Casillas dkk adalah Rep Ceska, Skotlandia serta Lithuania.

Selain untuk menghadapi Liechtenstein, skuad pilihan del Bosque kali ini juga akan diturunkan pada laga persahabatan menghadapi Argentina yang digelar di stadion Antonio V. Liberti, Buenos Aires, 7 September 2010.

Berikut skuad Spanyol seperti dilansir Sky Sports, Kamis (26/8/2010):

Iker Casillas (Real Madrid), Victor Valdes (Barcelona), Jose Reina (Liverpool); Alvaro Arbeloa (Real Madrid), Sergio Ramos (Real Madrid), Carles Puyol (Barcelona), Gerard Pique (Barcelona), Carlos Marchena (Villarreal), Joan Capdevila (Villarreal); Xabi Alonso (Real Madrid), Sergio Busquets (Barcelona), Xavi (Barcelona), Santi Cazorla (Villarreal), Cesc Fabregas (Arsenal), Andres Iniesta (Barcelona), Pedro Rodriguez (Barcelona), Jesus Navas (Sevilla), David Silva (Manchester City); David Villa (Barcelona), Fernando Llorente (Athletic Bilbao), Fernando Torres (Liverpool).
text TEXT SIZE :  
Share
Defanie Arianti - Okezone
Xavi Hernandez / Foto: Reuters
BARCELONA - Xavi Hernandez membantah keras isu yang menyebut dirinya siap pensiun dari Timnas Spanyol dan fokus pada kariernya bersama Barcelona.

Cedera tendon Achilles memaksa Xavi absen dari sejumlah laga Azulgrana maupun La Furia Roja. Sejumlah media Spanyol pun mensinyalir, playmaker 30 tahun berniat menanggalkan jersey Spanyol demi memfokuskan diri pada klubnya. Rencananya, Xavi akan pensiun dari timnas setelah mencapai torehan 100 caps. Saat ini, Xavi telah mencatat 97 caps.

Rumor itu jelas meresahkan para pendukung La Furia Roja. Betapa tidak, Xavi merupakan sosok penting dalam keberhasilan Spanyol merengkuh trofi Euro 2008 serta Piala Dunia 2010. Mundurnya Xavi tentu akan meninggalkan lubang besar dalam skuad Matador.

Namun, fans rupanya tak perlu khawatir. Xavi menegaskan, dia sama sekali belum berniat pensiun dari tugasnya bersama timnas.

"Saya ingin membantah laporan yang menyebut saya ingin meninggalkan Timnas Spanyol. Saya masih ingin mencapai final Euro 2012 serta Piala Dunia di Brasil (2014)," cetusnya kepada Marca, Jumat (5/11/2010).

Lebih lanjut, kandidat peraih FIFA Ballon d’Or 2010 ini mengungkapkan keinginannya memperkuat Spanyol pada laga persahabatan melawan Portugal, 17 November mendatang.

"Saya tidak tahu dari mana kabar ini muncul. Saya ingin tampil menghadapi Portugal serta pertandingan-pertandingan lainnya, bahkan laga ujicoba. Saya senang bermain untuk timnas," tegas Xavi.

"Rasanya, komitmen saya terhadap tim kerap menuai keraguan, meski saya tidak pernah melakukan sesuatu yang bisa menyebabkan itu terjadi. Setiap kali saya melakukan konferensi pers, saya harus memberikan penjelasan," keluh Xavi seraya menutup pembicaraan.
text TEXT SIZE :  
Share
Achmad Firdaus - Okezone
Foto: LeBron James saat mempertahankan bola dari hadangan pemain Sixers/Reutes
PHILADELPHIA - Miami Heat tak ingin larut usai menelan kekalahan dari Boston Celtics pada laga pembuka NBA, kemarin. Di pertandingan keduanya, trio andalan LeBron James, Chris Bosh dan Dwayne Wade memberikan kemenangan perdana bagi Heat usai memukul tuan rumah Philadelphia 76ers 97-87.

Usai menelan kekalahan 80-88 dari Celtics di laga pertama, James, Wade dan Bosh mulai menunjukkan kerja sama apik saat menghadapi Sixers di Wells Fargo Center, Kamis (28/10/2010) malam waktu setempat. Ketiga tampil apik untuk memberikan kemenangan perdana untuk Heat.

Wade menjadi top performer bagi Heat di laga kali ini dengan torehan 30 poin, tujuh rebounds dan empat assist. King James yang mencetak 31 poin saat laga melawan Celtics menyumbang 16 poin, sedangkan Bosh menambahnya dengan raihan 15 angka, tujuh rebounds dan satu assist.

Tampil di hadapan publik lawan, anak-anak asuh Eric Spoelstra langsung menggebrak sejak awal. Dominasi tim yang digadang-gadang bakal menjadi kandidat kuat juara musim ini pun ditunjukkan dengan selalu memimpin perolehan angka di kuarter pertama maupun kedua. Heat pun menutup paruh pertama dengan kedudukan 49-41.

Memasuki kuarter ketiga, dominasi Heat kian tak terbendung. Wade menjadi aktor dibalik keberhasilan timnya mencetak 31 poin lewat tiga kali tembakan tiga angka yang meluncur deras ke jaring Sixers. Sementara Sixers hanya mampu mendulang 13 angka dan harus menerima kenyataan kian tertinggal jauh 80-54.

Kendati tertinggal cukup jauh (26) poin, namun Sixers tak menyerah. Andre Iguodala dkk pun bangkit di kuarter keempat dengan mencetak 33 angka, unggul cukup jauh dari Heat yang hanya mengoleksi 17 angka. Sayang, meski unggul jauh di kuarter terakhir, Sixers tetap tak mampu menghindari kekalahan 97-87.

Meski berhasil mengantar timnya meraih kemenangan pertama, namun James nampak tak puas. Pasalnya, dia menilai permainan timnya masih belum padu. “Kami belum berada dalam peak performance, kami bahkan belum mendekati itu. Namun, pada saatnya nanti, kami akan padu dan menjadi tim yang solid,” tandas James seperti dikutip Yahoosports selepas laga.
text TEXT SIZE :  
Share
Hendra Mujiraharja - Okezone
Foto: Vitali Klitschko/Reuters
HAMBURG – Vitali Klitschko sangat bernafsu ingin menghadapi David Haye. Juara kelas berat versi WBC memberikannya waktu selama enam bulan untuk menyetujuinya.

Vitali memang baru saja mempertahankan gelar juara WBC. Petinju kelahiran 39 tahun lalu tersebut menumbangkan Shannon Briggs di Hamburg pada Minggu (17/10/2010) yang lalu.

“Saya jelas ingin menghadapi David Haye. Sebab, dia menjadi satu-satunya petinju yang memegang sabuk gelar juara kelas berat yang tidak dimiliki keluarga Klitschko,” ungkap Vitali kepada Golzka, Rabu (20/10/2010).

“Komunitas olahraga, fans, mereka semua menekan Haye. Dia tidak memiliki peluang untuk lolos. Haye harus membuat pengumuman tidak mau melawan Klitscho dan mengaku ‘ya, saya takut terhadap Klitschko bersaudara,” tegas petinju asal Ukraina.

Vitali memberikan Haye waktu enam bulan untuk mewujudkan pertarungan ini. Sebab, jika jawara kelas berat dunia versi WBA itu tetap menolaknya, maka Vitali berencana bertarung dengan Nikolai Valuev, Maret mendatang.

“Saya rasa dalam waktu enam bulan mendatang, kami harus mendengar jawaban dari Haye. Saya tidak mau menunggu hingga satu atau dua tahun mendatang. Sebab, saya sudah memiliki pilihan kedua. Dia adalah Valuev,” tandasnya.
Foto: Mark Webber (Daylife)
MILTON KEYNES – Menjelang berakhirnya balapan Formula One musim ini, Semangat Mark Webber semakin membara. Pembalap Red Bull itu berharap bisa kembali mencatatkan kemenangan di GP Brasil pekan ini.

Ya, pembalap asal Australia itu berhasil menyabet podium pertama di Sao Paolo tahun lalu. Maka dari itu wajar jika Webber merasa sangat termotivasi dan berambisi untuk kembali meraih momen yang indah.

Bukan hanya untuk kembali mendulang kesuksesan di Brasil, tapi juga untuk memastikan diri keluar sebagai juara musim ini. Berada di peringkat kedua dengan selisih 11 poin dari pemuncak klasemen Fernando Alonso, berarti Webber harus masih besar berpeluang menjadi juara. Tapi dengan catatan, harus mencetak poin di Brasil.

“Brasil adalah salah stau trek yang terbaik. Orang-orang di Brasil kebanyakan bergelut di motorsport dan telah menciptakan juara dunia,” ujarnya kepada Automoto, Kamis (4/11/2010).

“Tentunya saya memiliki kenangan yang bagus di sana tahun lalu. Sangat menyenangkan bisa meraih juara dan kami akan mencoba untuk kembali meraihnya di tahun ini. Namun kali ini sangat krusial, kami harus memaksimalkan kesempatan yang kami miliki,” tambah mantah pembalap Williams itu.
text TEXT SIZE :  
Share
Fetra Hariandja - Okezone
Foto: Istimewa
PERAN serta klub buat perkembangan bulutangkis di Indonesia tak bisa dianggap remeh. Bisa dibilang hampir seluruh pemain yang bergabung dengan pelatnas PBSI selama ini berasal dari klub-klub bulutangkis yang ada di Indonesia.

Biasanya, pemain yang terpilih masuk ke Pelatnas Pratama adalah pemain yang memiliki poin dan peringkat bagus yang dihitung dari hasil rangkaian seri Turnamen Nasional seperti Kejurnas, Sirnas, dan tentunya swasta nasional lainnya. Pada ajang itulah pemain-pemain muda dari klub beradu kemampuan demi mewujudkan mimpi untuk masuk ke Pelatnas.

Untuk Pelatnas Utama, biasanya tempat yang lowong karena sistem degradasi akan diisi pemain dari Pelatnas Pratama yang dinilai sudah memiliki kemampuan untuk naik kelas ke Pelatnas Utama. Ada kalanya untuk masuk ke Pelatnas, pemain tak melewati jalur Kejurnas atau Pelatnas Pratama. Biasanya pemain yang diambil melalui jalan pintas ini memiliki karir dan sudah cukup berprestasi.

Meski ada dua jalur yang berbeda, mereka semua berasal dari klub. Hampir tak pernah terjadi pemain yang benar-benar mandiri tanpa klub bisa menembus Pelatnas, mengingat ketatnya persaingan yang ada saat ini. Hal ini membuktikan betapa pentingnya peran klub dalam menyuplai pemain untuk mengisi tempat di pelatnas.

Bangsa Indnesia memiliki sederet klub bulutangkis. Dari semua klub yang ada, PB Djarum bisa dibilang paling konsisten dalam melakukan pembinaan pemain. Selain memiliki fasilitas modern untuk pembinaan, PB Djarum juga rajin mengirim anak didiknya mengikuti turnamen, baik di dalam maupun luar negeri.

Umumnya, pemain yang bergabung di klub lain harus datang dan mendaftar ke bila ingin menjadi terdaftar sebagai atlet binaan. Namun PB Djarum juga memiliki cara lain berupa audisi dan pemain yang lolos audisi diberi beasiswa untuk berlatih dan tinggal di asrama dengan standar terjamin. Para atlet PB Djarum juga memiliki kesempatan mengikuti turnamen dalam negeri maupun luar negeri.

“Proses pengiriman pemain kami wajib memperhatikan level dan jenis turnamen. Bila pemilihan tersebut tepat, pemain akan keluar ‘nyali bertandingnya. Bila mental bertanding sudah tumbuh, tahap berikutnya adalah mengirim pemain ke turnamen yang levelnya lebih tinggi. Harapannya tentu mengembangkan kemampuan pemain,” jelas Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin dalam rilis yang diterima okezone, Kamis (4/11/2010).

Menurut Yoppy, ada beberapa jenis kejuaraan yang menjadi incaran. Pertama, kejuaraan untuk mencari poin penting agar ranking pemain mencukupi untuk bertarung pada kejuaraan tertentu. Kedua, kejuaraan yang dipakai untuk menguji kemampuan bertanding pemain. Ketiga, kejuaraan elit dan pilihan yang bergengsi.

Saat ini, beberapa pemain PB Djarum menghuni Pelatnas PBSI. Salah satu diantaranya adalah Dionysius Hayom Rumbaka. Sejak awal 2010, pemain tunggal putra ini masuk ke Pelatnas utama Utama tanpa melewati Pelatnas Pratama. Hayom dinilai memiliki bakat bagus dan menunjukkan prestasi sebelum bergabung dengan Pelatnas.

Prestasi terakhir Hayom adalah menembus final turnamen Indonesia Gold Grand Prix di Samarinda, Oktober 2010,  sebelum akhirnya takluk di tangan Taufik Hidayat.

Selain Hayom, pemain PB Djarum lain yang masih tergabung dalam Pelatnas adalah peraih perunggu Olimpiade 2008, Maria Kristin. Juga ada M Ahsan, Fran Kurniawan, Tontowi Ahmad, Meiliana Jauhari dan Shendy Puspa Irawati.

“Di klub saya mendapat pengalaman berharga, diantaranya pengalaman bertanding, baik di dalam maupun luar negeri. Dan pengalaman tersebut menjadi salah satu hal yang berguna ketika ditarik masuk ke Pelatnas,” ungkap Fran, yang kini bermain di nomor ganda campuran bersama Pia Zebadiah.

Sementara jebolan PB Djarum yang pernah bergabung dengan Pelatnas dan memiliki prestasi dunia seperti Liem Swie King (tiga kali juara All England), Alan Budikusuma (peraih emas Olimpiade 1992), lalu seperti Eddy Hartono/Rudy Gunawan, Ardy B.W, Sigit Budiarto, Hariyanto Arbi, Ivana Lie, Minarti Timur dan masih banyak lagi lainnya.

“Sebetulnya komitmen kami dari dulu tak pernah berubah, yaitu mencari dan membina pemain-pemain berbakat. Kalaupun dinilai bagus dan diminta untuk bergabung dengan pelatnas, kami akan melepasnya. Pembinaan yang kami lakukan ini tujuannya demi membawa kejayaan bulutangkis Indonesia,” kata Yoppy lagi.

“Sudah sejak lama klub memang punya kontribusi yang cukup besar buat PBSI. Ada hubungan timbal balik antara dua pihak. Ke depan, saya berharap hubungan ini tetap bisa berjalan secara positif,” kata Ivana Lie, eks pemain Djarum dan tim nasional yang sekarang menjadi staf ahli Menpora.

Selain PB Djarum, klub-klub lain yang juga seringkali menyumbangkan pemainnya untuk pelatnas PBSI adalah Tangkas Alfamart Jakarta, klub Ricky Subagdja/Rexy Mainaky (juara Olimpiade 1996), Nova Widianto/Lilyana Natsir (juara dunia 2005 dan 2007).

Kemudian Jaya Raya Jakarta klub Markis Kido/Hendra Setiawan (juara Olimpiade 2008 dan juara dunia 2007), Candra Wijaya/Tony Gunawan (juara Olimpiade 2000), SGS Bandung klub Taufik Hidayat (juara Olimpiade 2004 dan juara dunia 2005), atau Suryanaga  klub Sony Dwi Kuncoro (peraih perak Olimpiade 2004).

Kasubid Pelatnas PBSI, Christian Hadinata, mengingatkan bergabung dengan pelatnas PBSI bukanlah target akhir dari pemain. Justru masuknya seorang pemain ke pelatnas adalah awal dari perjuangan untuk meraih prestasi.

“Salah kalau pemain sudah puas ketika dirinya terpilih masuk ke pelatnas. Disini bukan tujuan akhir dari pemain. Justru di pelatnas inilah pemain harus berlatih lebih keras untuk mendapatkan prestasi tertinggi,” tegas Christian.(fmh)

Getty Images
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a3a24c19&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=66&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a3a24c19' border='0' alt='' /></a>
London - Dalam beberapa waktu terakhir nama Branislav Ivanovic menghiasi score sheet Chelsea. Pemain Serbia ini mengatakan bahwa dirinya suka mencetak gol dengan cara menanduk bola.

Dalam dua partai resmi terakhir yang dilakoni, Ivanovic mencetak tiga gol. Satu ke gawang Blackburn Rovers dan dua ke gawang Spartak Moskow. Dalam dua pertandingan itu Si Biru menang 2-1 dan 4-1.

"Sudah sekian lama, sangat lama saya tak mencetak gol dan saya berusaha memberikan yang terbaik. Namun saya pikir saya tak bisa jadi striker yang bagus," ujar pemain kelahiran 22 Februari 1984 itu di situs resmi klub.

Dengan tinggi badan 188 cm, maka keunggulan Ivanovic adalah duel udara. "Kebetulan" pemain yang bisa berposisi bek kanan atau bek tengah ini juga menyukai mencetak gol dengan cara menyundul bola.

"Gol yang saya sukai adalah lewat tandukan kepala. Kami juga paham bahwa kami sangat bagus dalam set pieces," lugas dia.

Ivanovic bisa menjadi pemecah kebuntuan Chelsea saat ujung tombak tim London Barat itu macet. Meski begitu pria yang bermukim di Stamford Bridge sejak 2008 itu mengatakan bahwa dirinya tak terlalu memikirkan soal gol.  Dirinya lebih takut bila Chelsea kebobolan.

"Mencetak gol bukanlah tugas saya, meski saya fokus untuk memenangi setiap perebutan bola. Ada banyak hal yang tidak saya sukai. Ketika kami kebobolan, saya membuat kesalahan. Bagi saya pribadi, lebih baik tidak kebobolan daripada saya bisa mencetak gol lagi," tuntas dia.