Jumat, 05 November 2010

Fifa FIFA akan mengambil keputusan tanggal 2 Desember

Pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 Inggris sangat terpengaruh oleh penyelidikan satu koran itu terhadap proses ini yang berakhir dengan dugaan korupsi anggota FIFA, kata seorang anggota tim Inggris.

Sebelumnya, seorang anggota komite eksekutif FIFA mengatakan artikel koran itu tidak akan berdampak pada pencalonan Inggris.

Namun kini, penyelidikan yang dilakukan koran Sunday Times terhadap dua anggota komite ekskutif FIFA membuat perjalanan Inggris sebelum pengambilan keputusan tanggaal 2 Desember nanti menjadi lebih sulit.

"Laporan itu berdampak besar pada pencalonan Inggris," ujar seorang anggota senior tim pencalonan Inggris kepada BBC Sport.

Meski demikian tim Inggris masih berharap bisa mengubah situasi sebelum tanggal 2 Desember.

Namun sumber-sumber penting mengatakan penyelidikan media lain terhadap perilaku para pejabat FiFA akan berdampak fatal pada kesempatan Inggris menjadi tuan rumah.

Salah seorang anggota tim pencalonan Inggris mengatakan kepada BBC: "Pertanyaannya adalah: apakah kita bisa bangkit dari situasi ini? Anggota-anggota FIFA merasa mereka diadili oleh media Inggris.

"Memang belum-belum mati dan periode dua atau tiga minggu ke depan akan sangat rentan, tetapi pencalonan Inggris sudah tercemar dan perlu kerja keras untuk memperbaikinya."

Satu langkah yang dipertimbangkan oleh tim pencalonan Inggria adalah meminta seluruh editor koran dan media lain Inggris untuk menuli surat kepada FIFA untuk menyatakan dukungan atas pencalonan Inggris sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.

Kecil kemungkinan langkah ini bisa mengatasi situasi saat ini, tetapi taktik tersebut digunakan oleh tim pencalonan London sebagai tuan rumah Olimpiade 2012 ketika mereka khawatir satu penyelidikan oleh televisi Inggris bisa memporakporandakan kesempatan London untuk menang.

Masalahnya ketika itu tim London 2012 memiliki waktu lebih dari satu tahun untuk memastikan anggota IOC bahwa memilih London sebagai tuan rumah Olimpiade tidak akan membuat media melakukan kampanye selama tujuh tahun menyelidiki penyelenggara pesta olahraga internasional itu.

Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengisyaratkan dampak buruk terhadap media Inggris ini minggu lalu ketika dia mengatakan: "Seseorang bisa bertanya apakah aksi seperti itu pantas, mencoba menjebak orang. Ini adalah masalah yang mengakar [di media Inggris].

"Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan dari situasi ini, kami sendiri bertanya juga mengapa itu terjadi dan mengapa hanya dilakukan wartawan Inggris? Kami sedang mempelajarinya."

Dan ketua Konfederasi Sepakbola Asia, Mohammed Bin Hammam, mempergunakan blognya untuk menyerang media Inggris. Dia menulis: "Apakah etis untuk mempergunakan metode yang tidak etis untuk melindungi Etika? Bagaimana kita bisa mencuci baju kotor dengan air kotor?"

Komite Etika FIFA akan bertemu tanggal 15-17 November untuk membicarakan apakah akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap dua anggota komite eksekutif -amos Adamu dari Nigeria dan Reynald Temarii dari Tahiti- yang dituduh meminta uang sogokan dalam artikel Sunday Times tersebut.

Komite FIFA ini juga akan mempertimbangkan pernyataan mantan sekretaris jenderal FIFA Michel Zen Ruffinen bahwa tim pencalonan Spanyol dan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 beraliansi dengan Qatar untuk mendukungnya di pencalonan Piala Dunia 2022 -satu pelanggaran terhadap peraturan pencalonan tuan rumah Piala Dunia FIFA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar